Sabtu, 06 Juli 2013

PERAN WANITA UNTUK BANGSANYA


oleh :  IMMawati Novia Hikmah Nurhayati

Wanita adalah sosok istimewa yang diciptakan oleh Allah Subhaana wa Taala dari tulang rusuk laki-laki. Setelah datangnya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassalaam membawa risalah-Nya, wanita yang beriman disebut sebagai Muslimah. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassalaammemerdekakan wanita dari perbudakan zaman jahiliyah. Seperti kita ketahui, pada masanya wanita benar-benar tidak punya harga diri. Wanita dieksploitasi hanya untuk memuaskan nafsu laki-laki atau sejenisnya. Bahkan pada zaman pra ke-Nabian wanita atau bayi-bayi wanita dibunuh karena membuat malu keluarga. Fenomena yang tragis.Alhamdulillah, dewasa ini emansipasi wanita sudah sangat maju. Dari mulai bidang pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, budaya bahkan politik.

Islam sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita, seperti termaktub dalam ayat 35 surat Al Ahzab: “Sesungguhnya laki-laki dan wanita muslim, laki-laki dan wanita mukmin, laki-laki dan wanita yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan wanita yang sabar, laki-laki dan wanita yang khusyu’, laki-laki dan wanita yang bersedekah, laki-laki dan wanita yang berpuasa, laki-laki dan wanita yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan kepada mereka ampunan dan pahala yang besar”.

Wanita memang mendapatkan peluang yang sama dengan laki-laki dalam banyak hal, kecuali dalam hal-hal tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat, seperti laki-laki wajib mencari nafkah sedangkan wanita tidak, hukum warits, sholat Jum’at dan lain sebagainya.Pengecualian ini sejatinya adalah bentuk pemuliaan kepada wanita. Sehingga sebagai Muslimah sejatinya kita diberikan banyak peluangan untuk memaksimalkan potensi diri.

Akan tetapi, dengan kemajuan emansipasi ini apakah sudah menjadikan peran wanita signifikan dalam kehidupan berbangsa? Seharusnya memang wanita punya konstribusi yang tinggi dalam kemajuan atau kebangkitan sebuah negara. Fakta sejarah telah membuktikan bahwa di balik negara atau pemerintahan yang sukses terdapat pemimpin yang sukses, dan di belakang seorang pemimpin (laki-laki) yang sukses ada wanita yang sukses mengantarkan suami atau anaknya menjadi pemimpin sejati. Contohnya, Rasulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wassalaamyang beliau mengakui bahwa salah satu alasan beliau mampu bertahan dalam menjalankan risalah ke-Nabian adalah salah satunya karena dukungan dari istri tercintanya, Ummul Mukminin Khadijah radhiyaAllahu ‘anhaa, dan saat ini kita merasakan bagaimana cahaya Islam telah menyebar luas. Membentuk tatanan sosial yang harmonis, jauh dari nilai-nilai kejahiliahan. Imam Syafi’i yang didik Ibunya dengan aqidah yang shahihah, menjadikan Ulama besar ini sebagai figur ilmuan sepanjang masa. KH. Ahmad Dahlan, atas dukungan dan kesabaran istrinya Ny. Walidah yang setia menemani dan mendukung setiap langkah perjuangan pendiri organisasi Muhammadiyah ini, atau artis Oki Setiana Dewi berkat dukungan dari Ibunya, artis cantik pemeran Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih ini mampu berhijrah dan bertahan dalam hijrahnya, biidznillah.

IBU: MEMBANGUN BANGSA DARI KELUARGA

oleh : IMMawati Dini Fitrah Eristanti

Sosoknya tak jemu dari kata indah. Apapun nama panggilannya; mama, mami, mimi, emak, bunda, bundo, umi, ambu, buk’e, dll. Maka terpusat pada satu kesimpulan bahwa ia adalah seorang pahlawan yang tak akan terlekang waktu, cinta dan kasih sayangnya terbentang luas di sekian mil jarak sang nanda, serta do’anya tak mengenal kadaluarsa, ia panjatkan mengiringi jalan keridhoan Allah swt demi putra-putrinya. Keikhlasan membesarkan anak-anaknya tak akan pernah terbayar berapapun mahalnya sebuah materi. Begitu istimewa nya Dia ciptakan seorang ibu berikut peran yang sangat mulianya.
ibu ; penentu masa depan bangsa/
sumber gambar : muslimmatter.com
Dalam perspektif pendidikan Islam, ibu disebut sebagai Sekolah yang Pertama (Madrasah Ula). Setelah seorang anak lahir, ia bertemu dengan sosok ibu. Ibulah yang mengenalkannya dengan banyak hal di kehidupan dunia ini. Banyak orang berkesimpulan tanpa benar-benar mengetahui realita yang ada, bahwa sosok ibu –dan juga wanita secara global– sama sekali tidak memiliki peranan dalam pencetakan dan karakterisasi sebuah generasi bangsa, karena sosok yang selalu diseru-serukan dalam sejarah perjalanan bangsa tersebut adalah sosok kaum adam. 
Sering dalam lembaga pendidikan, sekolah misalnya, saat mengetahui sifat anak maka akan bertanya didikan rumah seperti apa yang lantas menjadikan anak tersebut baik atau justru sebaliknya. Itulah dampak dimana seorang anak anak akan memiliki tabiat baik atau tidak. Karena pendidikan rumah merupakan tempat awal seorang anak sebelum menginjak dan bereksplorasi pada hal-hal di luarnya yang lebih kompleks untuk pengetahuannya. Sehingga sulit dipungkiri jika keterlibatan didikan seorang ibu akan membentuk karakter anak yang pada akhirnya berpengaruh pula pada kualitas moral generasi bangsa. Bagaimana sebenarnya peranan seorang ibu dalam memberikan pendidikan paling dasar dan membentuk karakter anak? Seberapa berpengaruhkah peran keterlibatan didikan ibu terhadap anak untuk membangun bangsa yang lebih maju?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...