oleh : Immawati Azmi Rizqi
Rencana malam puncak perhelatan akbar Miss World 2013 yang
akan di selenggarakan pada tanggal 28 September 2013 mendatang, yang
bertempat di Sentul International Convention Center (SICC)
Bogor-Jabar, menuai banyak pro dan kontra, kubu yang menolak ini
beralasan bahwa Indonesia merupakan salah satu negaramuslim
terbanyak dan tidak elok sekali di negeri yang mayoritas Islam ini
dilakukan perhelatan terakhir pemilihan ratu sejagad untuk periode 2013 .
Tetapi tidak sedikit pula yang merespon positif atau yang mendukung
dengan dalih “ya beginilah salah satupemberdayaan perempuan untuk
modern era globalisasi ini” yang di bungkus dengan rapi dengan bingkai
emansipasi. Memang ketika kita membahas tentang emansipasi terhadap
wanita maka tidak akanada habis habisnya bahkan masih menjadi diskusi
yang seru untuk di bahas. Jikakita melihat ke belakang tentang
sejarahbagaimana asal muasal ajang ini lahir dan membawa misi apa
perhelatan inipastinya kita sebagai masyarakat yang beretika maka akan
segera menolak dengan keras ajang tersebut, tetapi sayangnya banyak
orang yang tidak tahu bahkan purapura menutup mata. Dan masih banyak
sebenarnya kontes kecantikan yang lain yang semisal dengan ajang ini
seperti Miss Universe dll.
Miss
World adalah kontes kecantikaninternasional yang diprakarsai oleh Eric
Morley pada tahun 1951 dan pertamakali diadakan di Inggris. Pertama kali
diadakan sebagai kontes bikini, tetapi kemudian oleh media
disebut-sebut sebagai Miss World. Setelah kematiannya pada tahun 2000,
IstriMorley, Julia Morley, menggantikannya sebagai ketua.
Contoh di atas merupakan salah satu contoh bentuk eksploitasi terhadap
wanita. Budaya atau anggapan masyarakat sangat berperan penting dalam
eksploitasi ini. Sebab masyarakat mengukur bahwa cantik itu hanya
diukur dengan mempunyai tubuh yang proporsional (masih bias) dan
wajah yang rupawan saja, cantik hanya dinilai daripenampilan fisik atau
luarnya saja tanpa mempertimbangkan berapa besar kemampuan otaknya. Nah,
karna pandangan yang membudaya inilah yang menjadi inspirasi bagi
sekelompok orang untuk menjadikan wanita sebagai objek bisnis yang
menguntungkan. Buktinya di setiap iklan baik televisi maupun internet
mesti yang jualan itu perempuan, jadi pandangan orang terhadap perempuan
yang sedikit besar hanya sebuah pajangan mata bagi siapapun yang
melihatnya.
Sebenarnya banyak hal
dalam bentukeksploitasi terhadap wanita dan yang paling menonjol adalah
pada industri entertaintment, mereka para produser baik iklan maupun
film berlomba lomba mengemas produknya dengan menggunakan wanita hanya
sebagai objek supayadagangannya laris dan mendapat rating yangtinggi.
Tak ayal lagi hanya bermodal bentuk fisik yang rupawan maka loloslah
dia menjadi artis maupun bintang iklan. Masyarakat saat ini yang
mengaku dengan masyarakat modern ini telah mengindikasi pada sistem
masyarakat yangsakit, bagaimana mungkin sesuatu yang kurang etis dan
nggak layak untukdi pertontonkan di sulap dengan bungkusyang apik dan
rapi berubah menjadi sesuatu yang membanggakan, justru sesungguhnya
ajang seperti itu hanya memperburuk citra dan merendahkan wanita itu
sendiri. Sayangnya kebanyakan daripara wanita tersebut tidak menyadari
hal tersebut malah mereka dengan bangga melakukanhal tersebut
Nah, ini adalah salah satu pemutar balikan fakta yang dilakukan oleh
kaum liberal, ajang seperti konteskecantikan tersebut seperti ini
mereka sebut dengan emansipasai wanita, padahal serangan demi serangan
mereka gencarkan untuk memerangi Islam baik melalui fisik maupun
pemikiran. Di antara yang ingin di coba mereka untuk dihancurkan adalah
konsep, ajaran dan hukum-hukum Islam terkait dengan kaum perempuan.
Mereka,misalnya, menuduh Islam diskriminatif terhadap perempuan (misal:
dalam halwaris dll), mengajarkan kekerasan terhadap perempuan (misal:
Adanya hak suamiuntuk memukul istri yang nusyuz,
dll),menciptakan ketidakadilan gender dan membelenggu kebebasan
perempuan (misal:kewajiban berkerudung dan berjilbab bagi perempuan saat
keluar rumah), dll.Semua itu, menurut mereka, telah menjadikan kaum
perempuan mengalamikemunduran, ketertinggalan, keterbelakangan bahkan
ketertindasa
Islam telah melakukan
perombakan besar-besaran terhadap kedudukan wanita,agama Islam telah
mengangkat derajat dan martabat wanita itu sendiri, dimana padazaman
jahiliyah wanita hanya dianggap sebagai benda hidup, dikatakan
bendasebab dia itu tak ubahnya seperti barang yang bisa di wariskan
bahkan bisa di perjualbelikan. Sahabat Umar BinKhattab sendiri pernah
ketika masihbelum masuk mengubur anak perempuannya hidup-hidup sebab
kelahiran bayi perempuan pada zaman jahiliyah hanyalah sebagai aib
danmembuuat malu keluarga.
Pemuliaan islam terhadap wanita ini telahdi aplikasikan oleh KH.Ahmad
Dahlan, pada zaman itu wanita hanya mempunyai fungsi 3R (sumur, dapur,
kasur) maka KH.Ahmad Dahlan mengikis sedikit demi sedikit pandangan
tersebut dengan cara memberikan pembinaan yakni mulanya dengan cara
membentuk kelompok anak-anak yangsenang berkumpul kemudian diberi
bimbingan oleh KH.Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan dengan pelajaran
agama. Kelompok anak-anak ini belum merupakan suatu organisasi, tetapi
kelompok anak-anak hanya diberi pengajian. Disamping para gadis,
orang-orang wanita yang sudah tuapun menjadi perhatian beliau. Karena
ajaran dalam agama Islam tidak diperkenankan mengabaikan wanita.
Mengingat pentingnya peranan wanita yang harus mendapatkan tempat yang
layak, Nyai Dahlan bersama-sama KH Ahmad Dahlan mendirikan kelompok
pengajian wanita yang anggotanya terdiri dari para gadis-gadis dan
wanita-wanita yang sudah tua.
Dalam perkembangannya kelompok pengajian wanita itu diberi nama Sopo Tresna.Sapa
Tresna ini belum berupa organisasi, tetapi hanya suatu gerakan
pengajian saja, pengajian ini merupakan cikal bakal lahirnya salah satu
organisasi wanita terbesar di Indonesia yakni ‘Aisyiyah, yang sudah
memberikan kontribusi yang luar biasa bagi wanita pada khsusnya dan
pada seluruh rakyat Indonesia pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar