Senin, 29 April 2013

Stop Eksploitasi !


oleh : Immawati Azmi Rizqi
   
Rencana malam puncak perhelatan akbar  Miss World  2013 yang akan di selenggarakan pada tanggal 28 September 2013 mendatang, yang bertempat  di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor-Jabar, menuai banyak pro dan kontra, kubu yang menolak ini beralasan  bahwa    Indonesia merupakan salah satu negaramuslim terbanyak dan tidak elok sekali di negeri yang mayoritas Islam ini dilakukan perhelatan terakhir pemilihan ratu sejagad untuk periode 2013 . Tetapi tidak sedikit pula yang merespon positif atau yang mendukung  dengan dalih “ya beginilah salah satupemberdayaan perempuan untuk modern era globalisasi ini”  yang di bungkus dengan rapi dengan bingkai emansipasi. Memang ketika kita membahas tentang emansipasi terhadap wanita maka tidak akanada habis habisnya bahkan masih menjadi diskusi yang seru untuk di bahas. Jikakita melihat ke belakang tentang  sejarahbagaimana asal muasal ajang ini lahir dan membawa misi apa perhelatan inipastinya kita sebagai masyarakat yang beretika maka akan segera menolak dengan keras ajang tersebut, tetapi sayangnya banyak orang yang tidak tahu bahkan purapura menutup mata. Dan masih banyak sebenarnya kontes kecantikan  yang lain yang semisal dengan ajang ini seperti Miss Universe dll. 

Miss World adalah kontes kecantikaninternasional yang diprakarsai oleh Eric Morley pada tahun 1951 dan pertamakali diadakan di Inggris. Pertama kali diadakan sebagai kontes bikini, tetapi kemudian oleh media disebut-sebut sebagai Miss World.  Setelah kematiannya pada tahun 2000, IstriMorley, Julia Morley, menggantikannya sebagai ketua.  

Contoh di atas merupakan salah satu contoh bentuk eksploitasi terhadap wanita. Budaya atau anggapan masyarakat sangat berperan penting dalam eksploitasi ini. Sebab  masyarakat mengukur bahwa cantik itu hanya diukur dengan mempunyai tubuh yang proporsional (masih bias) dan wajah yang rupawan saja, cantik hanya dinilai daripenampilan fisik atau luarnya saja tanpa mempertimbangkan berapa besar kemampuan otaknya. Nah, karna pandangan yang membudaya inilah yang menjadi inspirasi bagi sekelompok orang untuk menjadikan wanita sebagai objek bisnis yang menguntungkan. Buktinya di setiap iklan baik televisi maupun internet mesti yang jualan itu perempuan, jadi pandangan orang terhadap perempuan yang sedikit besar hanya sebuah pajangan mata bagi siapapun yang melihatnya. 

Sebenarnya banyak hal dalam bentukeksploitasi terhadap wanita dan yang paling menonjol adalah pada industri entertaintment, mereka para produser baik iklan maupun film  berlomba lomba mengemas produknya dengan  menggunakan wanita hanya sebagai objek supayadagangannya  laris dan mendapat rating yangtinggi. Tak ayal lagi hanya bermodal bentuk fisik yang rupawan  maka loloslah dia menjadi artis maupun bintang iklan. Masyarakat  saat ini yang mengaku dengan masyarakat modern  ini telah  mengindikasi pada sistem masyarakat yangsakit,  bagaimana mungkin  sesuatu yang kurang etis dan nggak layak untukdi pertontonkan di  sulap dengan bungkusyang apik dan rapi berubah menjadi sesuatu yang membanggakan,  justru sesungguhnya ajang seperti  itu hanya memperburuk citra dan  merendahkan  wanita itu sendiri. Sayangnya kebanyakan daripara wanita tersebut tidak menyadari hal tersebut malah mereka dengan bangga melakukanhal tersebut

 Nah,  ini adalah salah satu pemutar balikan fakta  yang dilakukan  oleh kaum liberal, ajang seperti konteskecantikan tersebut seperti ini mereka sebut dengan emansipasai wanita, padahal serangan demi serangan mereka gencarkan untuk memerangi Islam baik melalui fisik maupun pemikiran. Di antara yang ingin di coba mereka untuk dihancurkan adalah konsep, ajaran dan hukum-hukum Islam terkait dengan kaum perempuan. Mereka,misalnya, menuduh Islam diskriminatif terhadap perempuan (misal: dalam halwaris dll), mengajarkan kekerasan terhadap perempuan (misal: Adanya hak suamiuntuk memukul istri yang nusyuz, dll),menciptakan ketidakadilan gender dan  membelenggu kebebasan perempuan (misal:kewajiban berkerudung dan berjilbab bagi perempuan saat keluar rumah), dll.Semua itu, menurut mereka, telah menjadikan kaum perempuan mengalamikemunduran, ketertinggalan, keterbelakangan bahkan ketertindasa

 Islam telah melakukan perombakan besar-besaran terhadap kedudukan  wanita,agama Islam telah  mengangkat derajat  dan martabat wanita itu sendiri, dimana padazaman jahiliyah wanita hanya dianggap sebagai benda hidup, dikatakan bendasebab dia itu tak ubahnya seperti barang yang bisa di wariskan bahkan  bisa di perjualbelikan. Sahabat Umar BinKhattab  sendiri pernah ketika masihbelum masuk mengubur anak perempuannya hidup-hidup  sebab kelahiran bayi perempuan  pada zaman jahiliyah hanyalah sebagai aib danmembuuat malu keluarga.

 Pemuliaan islam terhadap wanita ini telahdi aplikasikan oleh KH.Ahmad Dahlan, pada zaman itu wanita hanya mempunyai  fungsi 3R (sumur, dapur, kasur) maka KH.Ahmad Dahlan mengikis sedikit demi sedikit pandangan tersebut  dengan cara  memberikan pembinaan yakni mulanya dengan cara membentuk kelompok anak-anak yangsenang berkumpul kemudian diberi bimbingan oleh KH.Ahmad Dahlan dan Nyai Ahmad Dahlan dengan pelajaran agama. Kelompok anak-anak ini belum merupakan suatu organisasi, tetapi kelompok anak-anak hanya diberi pengajian. Disamping para gadis, orang-orang wanita yang sudah tuapun menjadi perhatian beliau. Karena ajaran dalam agama Islam tidak diperkenankan mengabaikan wanita. Mengingat pentingnya peranan wanita yang harus mendapatkan tempat yang layak, Nyai Dahlan bersama-sama KH Ahmad Dahlan mendirikan kelompok pengajian wanita yang anggotanya terdiri dari para gadis-gadis dan wanita-wanita  yang sudah tua.

     Dalam perkembangannya kelompok pengajian wanita itu diberi nama Sopo Tresna.Sapa Tresna ini belum berupa organisasi, tetapi hanya suatu gerakan pengajian saja, pengajian ini merupakan cikal bakal lahirnya salah satu organisasi wanita terbesar di Indonesia yakni  ‘Aisyiyah, yang sudah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi wanita  pada khsusnya dan pada seluruh rakyat Indonesia pada umumnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...