oleh : IMMawati Novia Hikmah Nurhayati
Wanita adalah sosok istimewa
yang diciptakan oleh Allah Subhaana wa Taala dari tulang rusuk laki-laki. Setelah
datangnya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassalaam membawa risalah-Nya,
wanita yang beriman disebut sebagai Muslimah. Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wassalaammemerdekakan wanita dari perbudakan zaman jahiliyah. Seperti kita
ketahui, pada masanya wanita benar-benar tidak punya harga diri. Wanita dieksploitasi
hanya untuk memuaskan nafsu laki-laki atau sejenisnya. Bahkan pada zaman pra
ke-Nabian wanita atau bayi-bayi wanita dibunuh karena membuat malu keluarga.
Fenomena yang tragis.Alhamdulillah, dewasa ini emansipasi wanita sudah sangat
maju. Dari mulai bidang pendidikan, kemasyarakatan, kesehatan, budaya bahkan
politik.
Islam sangat menjunjung tinggi
harkat dan martabat wanita, seperti termaktub dalam ayat 35 surat Al Ahzab: “Sesungguhnya
laki-laki dan wanita muslim, laki-laki dan wanita mukmin, laki-laki dan wanita
yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan wanita yang sabar, laki-laki dan wanita
yang khusyu’, laki-laki dan wanita yang bersedekah, laki-laki dan wanita yang
berpuasa, laki-laki dan wanita yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan wanita
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan kepada mereka
ampunan dan pahala yang besar”.
Wanita memang mendapatkan
peluang yang sama dengan laki-laki dalam banyak hal, kecuali dalam hal-hal
tertentu yang telah ditetapkan oleh syariat, seperti laki-laki wajib mencari
nafkah sedangkan wanita tidak, hukum warits, sholat Jum’at dan lain
sebagainya.Pengecualian ini sejatinya adalah bentuk pemuliaan kepada wanita.
Sehingga sebagai Muslimah sejatinya kita diberikan banyak peluangan untuk
memaksimalkan potensi diri.
Akan tetapi, dengan kemajuan
emansipasi ini apakah sudah menjadikan peran wanita signifikan dalam kehidupan
berbangsa? Seharusnya memang wanita punya konstribusi yang tinggi dalam
kemajuan atau kebangkitan sebuah negara. Fakta sejarah telah membuktikan bahwa
di balik negara atau pemerintahan yang sukses terdapat pemimpin yang sukses,
dan di belakang seorang pemimpin (laki-laki) yang sukses ada wanita yang sukses
mengantarkan suami atau anaknya menjadi pemimpin sejati. Contohnya, Rasulullah
Muhammad shollallahu ‘alaihi wassalaamyang beliau mengakui bahwa salah
satu alasan beliau mampu bertahan dalam menjalankan risalah ke-Nabian adalah
salah satunya karena dukungan dari istri tercintanya, Ummul Mukminin Khadijah radhiyaAllahu
‘anhaa, dan saat ini kita merasakan bagaimana cahaya Islam telah menyebar
luas. Membentuk tatanan sosial yang harmonis, jauh dari nilai-nilai
kejahiliahan. Imam Syafi’i yang didik Ibunya dengan aqidah yang shahihah,
menjadikan Ulama besar ini sebagai figur ilmuan sepanjang masa. KH. Ahmad
Dahlan, atas dukungan dan kesabaran istrinya Ny. Walidah yang setia menemani
dan mendukung setiap langkah perjuangan pendiri organisasi Muhammadiyah ini,
atau artis Oki Setiana Dewi berkat dukungan dari Ibunya, artis cantik pemeran
Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih ini mampu berhijrah dan bertahan dalam
hijrahnya, biidznillah.